Jumat, 19 Oktober 2012

landscape hotikultura??

I. PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara tropis dengan wilayah yang cukup luas untuk dijadikan daerah yang potensial bagi pengembangan Hortikultura baik untuk tanaman dataran rendah maupun dataran tinggi. Selain itu, Indonesia juga memiliki variasi agroklimat yang sangat mendukung untuk pengembangan hortikultura.

Dalam GBHN 1993 pembangunan pertanian hortikultura ditumbuh kembangkan menjadi agribisnis dalam rangka memanfaatkan peluang dan keunggulan komparatif berupa : iklim yang bervariasi, tanah yang subur, tenaga kerja yang banyak serta lahan yang tersedia. Produksi hortikultura diarahkan agar mampu mencukupi kebutuhan pasar dalam negeri termasuk agroindustri serta memenuhi kebutuhan pasar luar negeri. (Anonim, 2010).

Hortikultura itu sendiri berasal dari kata “hortus” (= garden atau kebun) dan “colere” (= to cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan sebagai usaha budidaya tanaman kebun (taman), seperti tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias. Maka dapat disimpulkan bahwa hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan, sayuran dan tanaman hias. Sedangkan dalam GBHN 1993-1998 selain buah-buahan, sayuran dan tanaman hias, yang termasuk dalam kelompok hortikultura adalah tanaman obat-obatan. (Janick. J, 1972).

Hortikultura memiliki beberapa cabang ilmu, salah satunya adalah Ornamental hortikultura, yang mempelajari bagaimana cara menumbuhkembangkan dan menggunakan tanaman untuk keindahan. Ada dua aspek Ornamental hortikultura, diantaranya Floriculture dan Landscape horticulture. Keduanya melibatkan penggunaan tanaman hias bunga dan tanaman hias daun.

lansekap (landscaping) ialah cabang hortikultura dalam mengatur dan merancang halaman rumah, jalan raya dan tempat rekreasi. Selain itu, lansekap Juga mencakup desain dan perawatan taman (Bambang, 2010).

PEMBAHASAN

Secara umum, Hortikultura adalah teknik budidaya tanaman utk bahan makanan, kesenangan, dan keindahan. Hortikultura merupakan bahasa latin yang berarti “garden culture” = budidaya kebun. Kemudian dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, menjadikan hortikultura tidak hanya sekedar budidaya kebun melainkan pada areal yg sangat luas hingga pertanaman secara terkendali (hidroponik, aeropinik, dan budidaya dalam greenhouse) dan juga lansekap arsitektur.

Adapun cabang hortikultura itu sendiri meliputi Olericulture (mempelajari cara bercocok tanam sayuran dalam pengangkutan. Bahwa semua produk hortikultura bersifat perishable), Pomology (mengkaji tentang cara budidaya buah-buahan), Ornamental hortikultura ( terbagi atas Floriculture, Lansekap dan Interiorscaping), Pembibitan (mengusahakan penyemaian bentuk tanaman sayuran, buah dan tanaman hias. Misal cangkok, okulasi dan sambungan), Penghasil benih (yang mengusahakan benih sayur dan buah pada tempat yang syarat tumbuh dapat memungkinkan misal iklim), Processing dan penyimpanan, misalkan pendinginan dan pengalengan (canning). Masing-masing cabang hortikultura diatas, menjadi suatu ilmu, seni, usaha dagang atau industri (Iqbal, 2010).

Hortikultura Lansekap merupakan sekumpulan ilmu pengetahuan yang mencakup desain, konstruksi, dan pemeliharaan yg dipadukan secara integrative penggunaan terhadap hamparan permukaan lahan agar dapat memberikan fungsi estetika, psikologis, ekologis, orologis, maupun edukasi. Dapat pula diartikan sebagai aplikasi desain dan prinsip hortikultura dalam menempatkan dan merawat tanaman dalam landscape, baik dalam lingkungan ruangan (indoor landscape) ataupun lingkungan luar ruangan (outdoor landscape).

Lansekap merupakan pemandangan atau taman. Lansekap yang baik adalah yang didesain dengan baik dan bukan sekedar didekor. Lansekap tersebut dikreasi secara utuh dengan menggabungkan dan menerapkan prinsip-prinsip desain, diantaranya ialah dengan memperhatikan keseimbangan, skala, keberagaman, tekanan, kesederhanaan/mudah, urutan/susunan serta pengulangan. Sebab kesesuaian keadaan dengan jenis-jenis tanaman dalam lansekap sangat menentukan kesan (Bambang, 2010).

Definisi untuk arsitektur lansekap itu sendiri sebenarnya beragam, berikut beberapa pengertian arsitektur landscape menurut beberapa ahli antara lain:

Arsitektur lansekap merupakan bagian dari kawasan yang dibangun atau dibentuk oleh manusia (diluar bangunan, jalan, utilitas) sampai ke alam bebas yang dirancang terutama sebagai ruangan untuk tempat tinggal manusia (menurut Hubbard and Theodera Kimball)

Arsitektur lansekap meruapakan bagian yang berfungsi untuk menciptakan dan melestarikan keindahan lingkungan di sekitar tempat hidup manusia guna mencapai kenyamanan dan keselamatan yang sangat penting bagi moralitas, kesehatan dan kebahagiaan manusia (Norman T. Newtown)

Arsitektur lansekap merupakan seni dan pengetahuan yang mengatur permukaan bumi dengan ruang-ruang serta segala sesuatu yang ada diatas bumi untuk mencapai efisiensi, keselamatan, kesehatan dan kebahagiaan ummat manusia (Zain Rachman)

Arsitektur lansekap adalah seni perencanaan (planning) dan perencanaan (design) serta pengaturan daripada lahan. Penyusunan benda-benda alam maupun buatan manusia melalui penggabungan antara ilmu pengetahuan dan budidaya dengan memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan pelayanan dan pemeliharaan sumber daya, sehingga pada akhirnya tercipta penyajian lingkungan yang fungsional dan estetis sehingga dapat memenuhi secara optimal kebutuhan jasmani dan rohani makhluk hidup di sekitarnya (Hadi Susilo Arifin)

Tidak hanya dari segi pengertian, tapi dalam pembagiannya pun lansekap juga terbagi dalam beberapa kategori, diantaranya :

1.Lansekap Rumah Tinggal

2.Lansekap Publik (park, playground, pedistrian, avenue, boulevard)

3.Lansekap Komersial (beach)

4.Lansekap Spesial (botanical garden)

Berbicara mengenai lansekap (landscaping) hortikultura, berarti berbicara mengenai estetika keindahan, hal ini termasuk dalam cabang ornamental hortikultura. Yaitu melibatkan penggunaan tanaman baik tanaman hias bunga ataupun tanaman hias daun untuk keindahan.

Didalam penataan landscape itu sendiri, penggunaan tanaman tidak hanya berfungsi sebagai bahan seni (art) tetapi juga berperan dalam segala aspek fungsi hortikultura maupun fungsi fisik. Tanaman merupakan unsur utama dalam taman. Pemilihan jenis tanaman dalam suatu perencanaan lansekap (taman) adalah suatu seni dan juga sekaligus ilmu pengetahuan. Dikatakan seni, karena menyangkut elemen desain seperti warna, bentuk, tekstur, dan kualitas desain yang berubah karena tanaman sangat dipengaruhi oleh iklim, usia/umur. Dikatakan sebagai suatu ilmu pengetahuan, dikarenakan penampilan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh arah pertumbuhan dan perkembangannya (Pratignja, 2006).

Untuk perletakan tanaman harus disesuaikan dengan tujuan perencanaan tanpa melupakan fungsi tanaman yang dipilih. Pada tahap ini harus dipertimbangkan “ kesatuan dalam design ” (unity), antara lain :

1. Variasi / Variety.

2. Penekanan / Accent

3. Keseimbangan / Balance.

4. Kesederhanaan / Simplicity

5. Urutan / Sequences.

Vegetasi tanaman juga dapat disusun menjadi :

a. Taman

b. Tempat bernaung

c. Memberi tirai pemandangan

d. Menahan angin ataupun

e. Memberi bayangan

Pemilihan jenis tanaman maupun cara pengaturan penanamannya harus mengikuti rencana penanaman yang disusun untuk memenuhi fungsi serta estetikanya. Apabila pola pengelompokan serta susunan jenis tanaman, ukuran, bentuk, tekstur, dan warnanya masing-masing telah diketahui dengan baik maka perencana dapat menyusun sendiri tata tanamnya berdasarkan satu atau beberapa sifat tanaman- tanaman tersebut.

Sedangkan fungsi tanaman pada suatu taman dapat dipilah dalam berbagai aspek yaitu : (1.) Fungsi estetika ( tanaman berguna sebagai latar belakang, pelembut bangunan taman, bingkai ataupun sebagai patung-patung hijau dan kaligrafi garis), dimana fungsi estetika memberikan nilai estetika dan meningkatkan kualitas lingkungan (Austin, Richard L, Designing with Plant, 1982). Nilai estetika dari tanaman diperoleh dari perpaduan antara warna (daun, batang, bunga), bentuk fisik tanaman (batang, percabang, tajuk), tekstur tanaman, skala tanaman, dan komposisi tanaman. Nilai estetis dari tanaman dapat diperoleh dari satu tanaman, sekelompok tanaman yang sejenis, kombinasi tanaman berbagai jenis ataupun kombinasi antara tanaman dengan element lansekap lainnya. Dalam konteks lingkungan, kesan estetis itu menyebabkan nilai kualitasnya akan bertambah. (2.) Fungsi sensual (tanaman dalam taman ditujukan sbg alat untuk membangkitkan hasrat, merangsang (gairah), memperbesar dan memuaskan aspek suara, aroma maupun sentuhan perasaan lainnya), (3.) Fungsi arsitektur (tanaman berfungsi sebagai pengatur privacy, menghalangi (sbg tabir atau pagar pembatas) hal-hal yang tidak menyenangkan, artikulasi ruang, ataupun pengatur keindahan dalam hal topografi dan arah ruang taman), (4.) Fungsi teknik atau enjinering (tanaman dalam taman berupa fungsi pengaturan lalu lintas ruang, dan tabir cahaya matahari) dan (5.) Fungsi tanaman sebagai pengatur emosional dan simbolik klimaterik (Disini tanaman sbg pemeliharaan hubungan antara manusia dan alam serta memberikan kesan tertentu bagi manusia).

Selain fungsi tanaman, terdapat elemen pendukung lain dari landscape, yang dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu:

- Hard material / Elemen keras, perkerasan, bangunan dan sebagainya.

- Soft Material / Elemen lembut, tanaman.

Elemen pendukung landscape lainnya antara lain :

• Tempat duduk / kursi taman.

- Untuk istirahat sejenak.

- Tempat duduk dengan sesuatu untuk dipandang.

• Elemen – elemen alam :

Sifat air yang tenang di kolam apabila dikombinasikan dengan dengan pohon maka akan menghasilkan suasana yang tenang.

Kolam air / kolam air mancur

- Kolam sebagai sarana bermain anak-anak.

- Tepian kolam air mancur sebagai tempat duduk.

Arsitektur Landscape itu sendiri akan membantu dalam beberapa hal, diantaranya:

ü Menciptakan konsep taman indah yang dapat menghilangkan stress dan menyejukkan suasana hati

ü Menciptakan konsep taman indah yang menaikkan nilai estetika

ü Menciptakan desain taman rumah yang menaikkan nilai rumah atau property anda

ü Memungkinkan anda untuk menikmati keindahan taman di rumah anda setiap hari

ü Memungkinkan anda untuk mengekspresikan kepribadian anda melalui taman indah di rumah anda

ü Memungkinkan anda mempunyai taman paling indah di lingkungan tempat tinggal anda

ü Memungkinkan anda dapat berbagi keindahan taman yang anda miliki kepada saudara atau teman anda

ü Memberikan gambaran detail dan pilihan desain taman indah yang mungkin belum pernah anda bayangkan sebelumnya

ü Memberikan saran desain taman indah yang sesuai dengan budget anda

Berikut adalah contoh sketsa dari penataan landscape;

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa penggarapan taman pada rumah dengan mengikuti kebutuhan tiap-tiap pemilik rumah berbeda-beda. Namun Taman merupakan bentuk ekspresi pemilik rumah, oleh karena setiap desainer landscape akan selalu mendiskusikan tentang keinginan dari pemilik rumah.

Kebutuhan akan kolam renang menjadikan taman belakang memiliki kesan yang sangat bagus bila disesuaikan dengan bentuk bangunan/rumah dan keserasian antar bangunan dan ruang luar tetap terjaga.

Taman bernuansa tropis menjadi favorit bagi masyarakat pada umumnya, hal ini dikarenakan kesesuaian iklim di negara kita dan juga karena kesan natural yang ditimbulkan.

Dalam mendesain nuansa tropis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah dalam pemilihan jenis tanaman dan material hardscape. Dalam desain tropis jenis tanaman yang perlu diperhatikan adalah jenis tanaman yang memiliki karakter daun berpita, selain kesan tropis yang dimunculkan juga jenis ini merupakan tanaman yang low maintenance.

Luas area yang sempit memerlukan sedikit tanaman peneduh, namun semak-semak berwarna-warni perlu dimaksimalkan agar terlihat semarak, dan jangan lupa mengkombinasikan dengan semak nerdaun lebar dan eksotis.

Selain pemilihan semak pemilihan jenis pohon pun perlu diperhatikan, jenis-jenis yang biasa digunakan adalah pohon jenis kelapa dan pohon peneduh yang transparan agar tidak terkesan gelap.

Penempatan gazebo menjadi salah satu poin yang penting, fungsi gazebo sendiri dapat dijadikan aksen/ point of Interest. Material yang digunakan usahakan yang natural seperti bahan untuk tiang-tiang gazebo gunakan bahan kayu dari yang termurah maupun yang yang termahal sesuaikan dengan budget yang ada. Dan bahan untuk atap dapat menggunakan genteng kampung atau bahan jerami.

Penambahan ornamen landscape dapat menambah kesan tropis seperti ornamen pot, patung dan lain-lain.Semua ornamen sesuaikanlah dengan keinginan pemilik rumah, sesuaikan semua ornamen dengan konsep tropis yang anda inginkan.

Berikut adalah beberapa gambar dari penataan-penataan landscape lainnya: mhtml:file://F:\ANDINY%20FILE\landscape\Data%20Pendukung\Horti%20Landscape%20Materi\Landscape%20Architecture.mht!https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpC0ASmNAljischaWWFahvDSjLYe7vor1o5N4EOC-dTVOENuV6kJeoN5P4qHunMN2PAjAOkfhAkUVxKZS5auk3-XRqqKR2sVswJnWyi3ZO-kq6tICXzCw0PrAeeBofoO-7LX3MuGxbKgo/s320/taman-kolam1.jpg 04-26

04-28

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Horticulture Landscape. http.wordpress.com

Bambang, 2010. Estetika Dalam Hortikultura. http.wordpress.com

Janick, J., 1972. Horticultural Science. W.H. Freeman and Co. San Francisco. 586 pp.

Moh. Iqbal. 2010. Cabang-Cabang Hortikultura. http.blogspot.com

Pratignja, 2006. Buku Ajar Hortikultura. http. Wikipedia.com